A.
Karakteristik dan landasan pemilihan
media pembelajaran matematika
1. Karakteristik media pembelajaran matemtika
Ada tiga karakteristik media
berdasarkan petunjuk penggunaan media pembelajaran
untuk mengantisipasi kondisi pembelajaran di
mana guru tidak mampu atau kurang efektif dapat
melakukannya. Ketiga karakteristik atau ciri media pembelajaran tersebut
adalah:
a.
Ciri
fiksatif, yang menggambarkan kemampuan media untuk merekam, menyimpan, melestarikan,
dan merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek.
b.
Ciri manipulatif, yaitu
kemampuan media untuk mentransformasi suatu
obyek, kejadian atau proses dalam mengatasi
masalah ruang dan waktu.misalnya proses larva menjadi
kepompong dan kemudian menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan waktu yang
lebih singkat (atau dipercepat dengan teknik time-lapse recording). Atau
sebaliknya, suatu kejadian / peristiwa
dapat diperlambat penayangannya agar diperoleh
urut-urutan yang jelas dari kejadian /
peristiwa tersebut.
c.
Ciri
distributif, yang menggambarkan kemampuan media untuk
mentransportasikan obyek atau kejadian melalui
ruang, dan secara bersamaan kejadian itu
disajikan kepada sejumlah besar siswa, di berbagai tempat, dengan stimulus
pengalaman yang relative sama mengenai kejadian tersebut.
2.
Landasan
penggunaan media pembelajaran matematika
Ada beberapa tinjauan tentang landasan penggunaan media pembelajaran,
antara lain landasan filosofis, psikologis, teknologis dan empiris.
a.
Landasan filosofis
Ada suatu pandangan bahwa dengan digunakannya
berbagai jenis media hasil teknologi baru di dalam kelas, akan berakibat proses
pembelajaran yang kurang manusiawi. Dengan kata lain, penerapan teknologi dalam
pembelajaran akan terjadi dehumanisasi. Bukankan dengan adanya berbagai media
pembelajaran justru siswa dapat mempunyai banyak pilihan untuk digunakan media
yang sesuai dengan karakteristik pribadinya? Dengan kata lain siswa dihargai
harkat kemanusiaanya diberi kebebasan untuk menentukan pilhan, baik cara maupun
alat belajar sesuai dengan kemampuannya. Dengan demikian, penerapan teknologi
tidak berarti dehumanisasi. Sebenarnya perbedaan pendapat tersebut tidak perlu
muncul, yang penting bagaimana pandangan guru terhadap siswa dalam proses
pembelajaran.
b. Landasan
psikologis
Dengan memperhatikan kompleks dan uniknya proses
belajar, maka ketepatan pemilihan media dan metode pembelajaran akan sangat
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Di samping itu, persepsi siswa juga
sangat mempengaruhi hasil belajar. Oleh sebab itu, dalam pemilihan media, di
samping memperhatikan kompleksitas dan keunikan proses belajar, memahami makna
persepsi serta factor-faktor yang berpengaruh terhadap penjelasan persepsi
hendaknya diupayakan secara optimal agar proses pembelajaran dapat berlangsung
secara efektif.
c. Landasan teknologis
Teknologi pembelajaran
adalah teori dan praktek perancangan, pengembangan, penerapan, pengelolaan,
[enalaian proses dan sumber belajar. Jadi, teknologi pembelajaran merupakan
proses kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan,
dan organisasi untuk menganalisis maslaha, mencari cara pemecahan, melaksankan,
mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi di mana
kegiatan belajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol. Dalam teknologi
pembelajaran, pemecahan masalahan dilakukan dalam bentuk: kesatuan
komponen-komponen system pembalajaran yang telah disusun dalm fungsi desain
atau seleksi, dan dalam pemanfaatan serta dikombinasikan sehingga menjadi
system pembelajaran yang lengkap. Komponen-komponen ini termasuk pesan, orang, bahan, media,
peralatan, teknik dan latar.
d. Landasan empiris
Temuan-temuan penelitian menunjukkan bahwa
terdapat interaksi antara penggunaan media pembelajaran dan karakteristik
belajar siswa dalam menentukan hasil belajar siswa. Artinya, siswa akan mendapat
keuntungan yang signifikan bila ia belajar dengan menggunakan media yang sesuai
dengan karakteristik tipe atau gaya belajarnya. Siswa yang memilih tipe belajar
visual akan lebih memperoleh keuntungan bila pembelajaran menggunakan media
visual, seperti gambar, diagram, video, atua film. Sementara siswa yang memilih
tipe belajar auditif, akan lebih suka belajar dengan media audio, seperti
radio, rekaman suara, atau ceramah guru. Akan kebih tepat dan menguntungkan
siswa dari kedua tipe belajar tersebut jika menggunakan media audio-visual.
Berdasarkan landasan rasional empiris tersebut, maka pemilihan media
pembelajaran hendaknya jangan atas dasar kesukaan guru, tetapi harus
mempertimbangkan kesesuaian antara karakteristik pebelajar, karakteristik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar